View My Stats

My Yahoo Messenger

laurentius_h@yahoo.com

Selasa, 17 Agustus 2010

Tips Mendeteksi Kesehatan Kelinci Melalui Kotorannya

Selain berguna sebagai pupuk, kotoran kelinci juga bisa digunakan untuk mendeteksi kondisi kesehatannya. Apakah anda pernah melihat kotoran kelinci anda berubah menjadi cair dan berbau, berlendir seperti jelly, atau tiba-tiba ukuran kotorannya berubah menjadi lebih kecil dari biasanya?. Pernahkah kelinci anda mengalami kondisi demikian yang pada akhirnya berujung pada kematiannya?

Ada beberapa fakta yang patut kita ketahui untuk mendeteksi kesehatan kelinci melalui kotorannya.
Fakta yang pertama adalah; kelinci merupakan hewan yang rakus. Hampir seluruh hijauan di sukai kelinci dan sialnya justru ini yang sering menyebabkan kematiannya. Tapi saya juga perlu tegaskan sifat rakus pada kelinci sesungguhnya sangat membantu para penghoby kelinci untuk lebih variatif dalam memberikan pakan, Kematian pada kelinci lebih sering disebabkan oleh pemberian makan yang tidak variatif dan cenderung sembrono. Kebanyakan mereka hanya memberikan satu jenis makanan saja, mereka lupa bahwa seperti manusia kelinci juga membutuhkan asupan gizi dan nutrisi yang cukup agar memiliki pertumbuhan dan kesehatan yang baik. Saran saya adalah dalam memelihara kelinci ada baiknya untuk terlebih dahulu membaca buku tentang kelinci atau setidaknya sedikit belajar cara memberikan pakan pada kelinci dari peternak langsung.

Fakta Kedua adalah; kelinci sangat rawan dengan serangan penyakit kulit atau gangguan pada system pencernaannya. Asupan makanan yang tidak seimbang di tuding sebagai biang tingginya kematian pada kelinci. Kelinci membutuhkan sumber pakan yang seimbang antara berserat kasar maupun halus serta makanan yang mengandung konsetrat dan juga beberapa mineral lainnya. Dapat dipastikan kelinci langsung mengalami gangguan jika kita lalai dalam memperhatikan keseimbangan asupan pakannya dan disinilah letak pentingnya variasi pemberian pakan pada kelinci peliharaan.

Gangguan pada sistem pencernaan kelinci bukan tanpa sebab, di ketahui juga kelinci termasuk hewan yang memiliki system pencernaan yang rumit. Proses fermentasi pada system cerna kelinci hanya di usus besarnya saja. Jadi jika asupan kebutuhan pakan tidak seimbang dapat berakibat pada gangguan pencernaannya.

Disamping masalah pencernaan karena asupan makanan kondisi cuaca seperti curah hujan yang tinggi, angin kencang serta lingkungan penyebab stress dapat juga menyebabkan sakit kembung dan diare pada kelinci. Jadi kedua kondisi ini wajib di perhatikan oleh para penghoby kelinci agar bisa segera melakukan antisipasi. Ingat mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Fakta Ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah; kelinci butuh minum. Asumsi kelinci sudah cukup mendapatkan air dari asupan pakan hijauan sangat salah. Kelinci juga butuh minum untuk membantu system pencernaan dan juga menjaga stamina tubuhnya secara alami. Baik hewan maupun manusia jika kurang mengkonsumsi air minum pasti juga akan mengalami kesulitan BAB. Oleh karena itu jika kelinci anda masih belum di beri minum secara segeralah untuk menyediakan wadah untuk tempat minumnya.

Lalu bagaimana mendeteksi kesehatan kelinci melalui kotorannya? Pertama tama mari kita cermati kotoran kelinci dari bentuk dan teksturnya.

A. Berbentuk bulat, kering, tidak berbau dan berwarna kecoklatan hingga kehitaman.
Bentuk kotoran seperti ini menandakan kelinci dalam kondisi sehat, asupan pakan yang di konsumsi cukup seimbang. Kondisi seperti ini patut untuk di pertahankan agar kelinci tetap dalam kondisi sehat dan Insya Allah dapat berkembang biak dengan baik pula.

B. Kotoran kecil, kering dan sangat keras dari kondisi normalnya.
Kotoran dengan kondisi seperti ini menandakan adanya gejala kurang baik dengan system pencernaannya. Gejala inilah yang sering di sebut sembelit pada kelinci. selain menjadi lebih kecil kotoran kelinci juga menjadi sangat kering dan keras.

Kotoran seperti ini mengindikasikan adanya proses pencernaan gerak usus yang melambat. Gerak usus yang melambat dapat disebabkan asupan makanan yang kurang serat, termakannya benda lain seperti kayu, plastic, karton dan juga bulu yang terikut pada makanan kelinci.

Pada tahap awal kelinci mulai menunjukkan nafsu makan yang menurun, hal ini disebabkan kelinci mulai merasa kenyang karena makanan yang masuk tidak sebanding dengan kotoran yang keluar. Karena gerak usus melambat efek selanjutnya perut kelinci menjadi buncit dan jika diraba akan terasa keras. Intensitas BAB kelinci menjadi semakin jarang sehingga penumpukan kotoran maupun makanan yang tidak tercerna dengan baik menjadi semakin bertumpuk.

Tahap berikutnya kelinci mulai mengeluarkan feses dalam jumlah yang sangat sedikit bahkan hanya beberapa butir feses dalam semalam. Kondisi fisik kelinci mulai melemah bahkan sama sekali tidak mau makan, perut menjadi besar dan kelinci hanya terduduk diam tanpa aktifitas. Kondisi ini sudah sangat membahayakan, jika ini tidak segera mendapatkan penanganan maka bisa berakibat pada kematian kelinci.

Tahap yang terakhir biasanya kelinci mengeluarkan Feses seperti jelly, berwarna putih keruh dan tidak berbentuk. ini merupakan reaksi alami tubuh kelinci dalam kondisi sembelit parah seperti ini. kondisi ini biasanya akan berakhir dengan kematian.

Jadi jika kotoran kelinci sudah mulai kelihatan mengecil dan jumlahnya sudah sedikit, maka segeralah untuk melakukan antisipasi dan pengobatan agar tidak berakibat pada kematian kelinci peliharaan kita. Segeralah menganti makanan dengan kandungan serat yang baik dan yang terpenting segera lakukan jadwal pemberian pakan dan memberikan variasi makanan pada kelinci peliharaan kita.

C. Cair, berwarna kehijauan atau kehitaman, dan berbau (mencret).
Bentuk kotoran kelinci seperti ini menunjukan kelinci sedang mengalami kondisi perut kembung atau diare. bentuk feses seperti ini menunjukan kelinci megkonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung gas dan air, serta terlalu banyak serat.

kondisi mencret tidak selamanya disebabkan karena makanan tetapi bisa juga di sebabkan karena bakteri, atau lingkungan yang mengakibatkan stress pada kelinci. Jadi selain melihat dari pola pakan yang di berikan perlu juga di perhatikan hal lain penyebab diare bagi kelinci. Khusus dalam Artikel ini saya hanya Fokus pada pola pemberian pakan saja.

Kelinci berumur kurang dari 3 bulan biasanya sangat rawan diare, seperti sedikit saya singgung di atas bahwa kelinci merupakan hewan yang rakus. anak anak kelinci pada umur kurang dari 3 bulan biasanya memiliki nafsu makan yang sangat luar biasa, hal ini dikarenakan mereka sudah tidak mendapatkan air susu induknya sehingga mulai sering merasa lapar. Kondisi ini sangat baik jika kita mampu memanfaatkannya dengan memberikan pakan yang seimbang dan pola makan yang baik, sebaliknya jika kita pandai pandai memanfaatkan situasi ini maka anak-anak kelinci akan mengalami kematian.

Diare pada kelinci karena biasanya mereka terlalu banyak makan makanan yang terlalu banyak mengandung air dan juga jenis tanaman yang berongga pada batangnya. Sebenarnya jenis makanan seperti ini masih dapat di berikan dalam jumlah terbatas dan dalam kondisi layu serta di berikan pada waktu siang hari. Kelinci biasanya sangat menyukai jenis makanan seperti ini karena mudah untuk di kunyah dan dingin di dalam perut.

Pemberian pakan yang terlalu banyak mengandung air dalam jumlah besar mengakibatkan diare karena di dalam perut kelinci makanan ini akan lebih banyak menghasilkan gas dan berakibat pada proses pencernaan yang tak sempurna. Kondisi feses biasanya berangsur angsur melunak dan jika pakan tidak di hentikan atau sudah terlanjur di berikan dalam jumlah banyak biasanya kelinci akan mati.

kelinci yang mengalami diare menjadi tidak bergairah, lemas dan matanya sayu menahan sakit. Kotorannya mengotori bulu sekitar kemaluan,anus, ekor dan tubuh bagian belakangnya. Kebersihan dan perhatian ekstra perlu anda berikan pada masa seperti ini. kebersihan kandang perlu di jaga dan sebaiknya kelinci segera di karantina.

Sejujurnya diare pada kelinci cukup sulit untuk di obati, tetapi dengan pemberian pakan yang baik tidak perlu khawatir kelinci mengalami gangguan diare. Ada beberapa langkah tradisional yang dapat kita lakukan ketika kita menemukan kelinci dalam kondisi seperti ini :
1. Segera hentikan pemberian pakan yang berpotensi sebagai penyebab diare.
2. Berikan obat diapet (obat diare pada manusia) pada kelinci, tetapi jika kelinci masih mau makan berikan beberapa pucuk daun jambu biji.
3. Berikan antibiotik alami seperti perasan kunyit yang di berikan langsung ke mulut kelinci dengan menggunakan Pippet atau suntikan tanpa jarumnya.
4. Berikan rumput dalam kondisi layu (beberapa peternak biasanya memberikan rumput kering atau pelet saja).
5. Jika diare di sertai kembung anda dapat mengurut perut kelinci secara perlahan dengan menggunakan parutan bawang putih dan minyak angin.

D. Bertekstur bulat lunak dan menggumpal seperti anggur (Cecotropes).
Jenis Feses seperti ini agak jarang terlihat dan biasanya di keluarkan kelinci pada malam hari. Jenis Feses ini di sebut cecotropes, merupakan feses yang mengandung Vitamin dan kaya nutrisi yang baik untuk kelinci. Feses seperti ini akan langsung di makan kembali oleh kelinci karena secara naluriah kelinci mengetahui feses ini baik untuk kesehatannya terutama untuk menjaga keseimbangan pencernaannya.

Kamis, 12 Agustus 2010

Pertumbuhan Anak Kelinci

Beberapa buku tentang kelinci menuliskan bahwa hampir 30% kematian anak anak kelinci terjadi pada umur kurang dari 2 bulan dan 10 % nya terjadi pada umur di bawah 3 bulan. fakta ini menunjukan betapa pentingnya masa masa ini bagi kelangsungan hidup anak-anak kelinci. Tentunya kita akan sangat kecewa jika sampai pada masa ini anak anak kelinci harus mati, bahkan dengan penanganan yang tidak tepat bisa saja terjadi kenaikan persentasi kematian anak kelinci meningkat menjadi lebih dari 80%.
Kelinci pada dasarnya hewan yang sangat produktif dan dapat berkembang biak dengan pesat, sekali melahirkan seekor induk kelinci mampu menghasilkan 4 hingga 12 ekor anak per kelahiran. Jika dalam setahun seekor induk beranak hingga 4 kali maka dalam setahun seekor indukan mampu menghasilkan 24 ekor anak dengan asumsi rata rata 6 ekor anak per kelahiran.

Sayangnya potensi kelinci yang besar ini kurang diimbangi dengan pengetahuan pemeliharaan yang baik sehingga ternak kelinci di Indonesia masih sangat tertinggal. Namun demikian beberapa daerah di tanah air perkembangan peternakan kelinci sudah mengalami kemajuan dan cukup berkembang, kita sebut saja Bandung, Magelang, Semarang, Yogyakarta, Klaten, dan Batu. Beberapa peternak yang sudah memiliki nama dan pengalaman yang mumpuni di kota kota tersebut juga mulai menularkan virus pengetahuan mereka dalam hal pemeliharaan kelinci dengan mengadakan pelatihan.

Beberapa kontes kelinci kini mulai sering dilakukan untuk mengenalkan kelinci lebih jauh kepada masyarakat. Hasilnya ternyata jumlah dan minat pengunjung tidak kalah hebatnya dengan kontes anjing yang lebih sering diadakan. Ini juga menunjukan peternak tanah air kini sudah mulai menunjukan kepiawaiannya dalam melakukan pemeliharaan dan menciptakan bibit bibit kelinci yang dapat diandalkan.

Dalam tulisan kali ini saya mencoba untuk sedikit berbagi pengalaman seputar perawatan anak anak kelinci, dengan harapan perkelincian di tanah air bisa terus berkembang, tidak hanya di pulau jawa saja tetapi juga bisa berkembang di pulau-pulau lain di tanah air.
dalam tulisan kali ini saya hanya akan membahas mengenai anak kelinci mulai dari lahir hingga mereka mulai belajar mandiri untuk makan.

Perhatian Selama Masa Kehamilan Induk Kelinci
Ada sebagian orang yang menganggap kelinci merupakan hewan yang tidak pandai dalam merawat anak anaknya,beberapa hal yang sering dikeluhkan adalah:
1. Induk tidak mau menyusui.
2. Induk kelinci tidak pandai menjaga anak-anaknya.
3. Anak anak kelinci mati terinjak induknya.
4. Induk kelinci memakan anaknya(kanibal).
5. Induk kelinci selalu berada di luar sarangnya sehingga tidak pernah mengasuh anaknya.

Di habitat alamnya kelinci membuat sarang di dalam tanah, mereka biasanya mencari daerah yang terlindungi dari hujan dan biasanya juga selalu mencari lingkungan sarang yang tersembunyi. Ketika kelinci hamil biasanya akan mulai memisahkan diri dari kelompoknya dan segera menggali lobang di tanah untuk bersarang, sarang ini bisa berjarak hingga 2 meter ke dalam tanah. Hal ini menunjukan kelinci sangat memperhitungkan keamanan, kenyamanan dan keselamatan anak anaknya bukan hanya dari pemangsa tetapi juga dari kelompoknya. Dengan demikian kita juga perlu menciptakan kondisi kandang sesuai dengan kebutuhan kelinci ketika mereka berada di alam bebas.

Kelinci yang hamil sebaiknya segera di pisahkan dari kelinci lainnya, selain memudahkan pengontrolan hal ini juga dilakukan untuk memberikan perhatian dan asupan makanan yang baik bagi calon anak-anaknya. Asupan makanan yang baik sangat berpengaruh terhadap kesehatan anak anak kelinci, sehingga mereka dapat lahir dengan bobot badan yang cukup, tidak cacat dan lahir pada masanya (28-31 hari). Asupan makan yang baik juga membantu induk mempertahankan stamina dan kemampuan merawat anak-anaknya.

Pada usia kehamilan 25 hari sebaiknya kotak khusus beranak dapat di masukkan kedalam kandang. Ini penting untuk dilakukan mengingat kelinci suka menandai daerah teritorialnya, jadi pada saat melahirkan nanti sang induk tidak lagi asing dengan keberadaan kotak tersebut. kita harus membantu induk kelinci dengan menempatkan rumput kering kedalam kotak agar rumput makannanya yang masih basah tidak di bawa masuk induk kelinci. kondisi kandang yang nyaman mendorong induk kelinci untuk mau beranak dalam kotak sarang yang di sediakan.

Jika kelinci sudah mulai gelisah dan mencabuti bulu bulu di sekitar dada dan perutnya ini menandakan kelinci akan melahirkan kurang dari 3 hari, bahkan tidak jarang ini dilakukan beberapa jam sebelum kelahiran. Biarkan saja hal ini berlangsung karena ini sudah merupakan insting seekor induk ketika mempersiapkan kelahiran anaknya. waspadai jika kelahiran anak anak kelinci pada malam hari sehingga kita perlu memastikan tidak ada hewan predator yang mengganggu. Kehadiran hewan pengganggu biasanya di picu karena bau amis dari darah kelinci yang melahirkan dan juga sisa makanan kelinci di dalam kandang.

Anda perlu melakukan pengecekan kondisi anak anak kelinci yang baru di lahirkan 1-2 hari kemudian (pada masa ini induk biasanya sudah tenang dan mampu mentoleransi kegiatan manusia (peternak) di sekitar kandangnya). pastikan bahwa kesemua anaknya tidak ada yang mati karena jika sampai menjadi bangkai sang induk tidak akan mau menyusui semua anak anaknya.

Anak kelinci umur 3 hari
Anak-anak kelinci pada umur kurang dari seminggu masih terlihat sangat lemah, mereka biasanya bergerombol di dalam selimut bulu induknya untuk mencari kehangatan. Anak anak kelinci sangat suka tidur bergerombol saling tumpang tindih, namun anda tidak perlu khawatir bahwa anak-anak kelinci anda mati jika melihat kondisi seperti ini. Satu hal yang arus anda ingat adalah jangan pernah memegang anak-anak kelinci tersebut dengan tangan kosong, karena hampir 90% induk tidak akan menyusui anak anaknya jika sudah berbau tangan manusia. Gunakan kain atau tissue jika memegang anak kelinci terutama untuk anak-anak kelinci di bawah umur 4 minggu.

Meskipun anak anak kelinci dapat dipegang dengan menggunakan kain atau tissue saya sangat tidak menganjurkan jika kegiatan ini anda lakukan tanpa ada tujuan yang jelas (hanya sekedar ingin tahu atau memuaskan rasa penasaran ), sebab induk kelinci yang merasa terganggu dan stres akan mogok menyusui bahkan jika merasa terancam sang induk bisa menjadi kanibal memakan anak-anaknya sendiri.

Catatan khusus: induk kelinci hanya menyusui anak-anaknya pada saat-saat tenang, dan biasanya dilakukan pada malam hingga pagi hari. Dalam sehari kegiatan induk dalam menyusui dilakukan paling banyak hanya 2 kali saja, dan ini sudah sangat cukup bagi perkembangan pertumbuhan anak-anaknya.

Anak kelinci umur 10 Hari
Anak-anak kelinci pada umur 10 hari sudah mulai ditumbuhi bulu dan coraknya sudah mulai terlihat jelas. Pada umur ini anak-anak kelinci sudah mulai dapat berjalan namun masih terlihat sempoyongan. Pada umur 15 hari kelopak mata anak anak kelinci sudah mulai terbuka, pemberian pakan rumput muda yang dilayukan sudah dapat diberikan dalam jumlah yang sangat sedikit untuk menghindari anak anak kelinci mengkonsumsi rumput kering, bulu dan material lain yang ada di dalam kotak sarang mereka. Pada umur ini anak-anak kelinci mulai menunjukkan nafsu makan yang rakus dan selalu merasa lapar.

Anak kelinci umur 25 hari
Pada umur ini anak-anak kelinci sudah dapat berjalan dan mulai keluar dari dalam kotak sarangnya, ini merupakan masa berbahaya dan kondisi kandang harus benar benar diperhatikan kebersihan dan keamanannya. Kasus yang sering terjadi adalah anak-anak kelinci sudah mulai ikut makan bersama sang induk dan ini biasanya menimbulkan masalah seperti: makan terlalu banyak padahal sistem pencernaan mereka belum terlalu kuat (pemberian pakan pada induk harus juga di sesuaikan dengan kondisi anak-anaknya yang mulai belajar makan), Anak-anak sudah mulai bisa mengejar induknya pada saat lapar dan haus untuk mendapatkan air susu sehingga bisa mengakibatkan anak-anak kelinci terinjak induk (pada umur ini induk sudah mulai kewalahan dengan perilaku anaknya sehingga cenderung menghindari kejaran anak-anaknya), udara diluar kotak sarang lebih dingin dari pada udara di dalam kotak sarang sering mengakibatkan anak-anak kelinci terkena kembung (pada saat udara dingin dan malam hari ada baiknya tercipta kondisi kandang yang hangat), alas kandang yang terlalu lebar jarak pembuangan kotoran dapat mengakibatkan kaki anak kelinci terperosok dan bisa berakibat cedera (sediakan alas khusus untuk anak anak kelinci seperti pada gambar yang saya sertakan).

Anak kelinci belajar makan
Anak-anak kelinci pada umur 2 minggu keatas sudah mulai belajar makan, namun demikian disarankan agar pemberian makan hanya rumput muda agar mudah di cerna, selain itu pemberian pakan juga tidak boleh berlebih karena selain organ pencernaan masih belum kuat, anak-anak kelinci sampai umur 60 hari asupan gizinya masih tergantung dari air susu induknya. Pada umur 30 hari anak-anak kelinci sudah mulai dapat dipisahkan dari induknya secara bertahap. Untuk tahap awal pada pagi hari anak anak kelinci dapat dipisahkan beberapa jam dari sang induk, kegiatan seperti ini bisa dilakukan hingga beberapa hari. Tahap selanjutnya anak anak dapat dipisahkan hingga sore hari dan kegiatan ini bisa dilakukan selama satu minggu. Tahap ketiga pisahkan anak kelinci selama sehari dan pertemukan dengan induknya hanya beberapa jam, jika sang induk mulai menolak anak-anaknya dapat dibantu dengan mendekatkan anak pada induk sambil memberikan sedikit belaian kepada induk dan anak-anaknya. Hal ini dilakukan agar anak tidak merasa dibenci sang induk tetapi lebih karena tuntutan keadaan agar anak anaknya mandiri. Lakukan tahap ini sampai sang anak benar-benar mulai mandiri dan mulai bisa melupakan induknya. Pada tahap terakhir anak anak kelinci sudah harus dapat dipisahkan dan mulai diletakkan pada kandang tersendiri untuk kelinci lepas sapih hingga berumur 3-4 bulan. Kelinci pada masa lepas sapih harus benar benar terjamin asupan makannya karena mereka sudah tidak lagi menyusui sehingga perkembangan pertumbuhannya murni tergantung dari asupan pakan yang diberikan. Catatan Khusus: Pemisahan anak-anak kelinci dari induknya pada masa transisi sebaiknya tidak dilakukan pada malam hari hal ini selain untuk menghindari udara dingin juga memudahkan melakukan pengontrolan pada kondisi sang anak.

Racun Semut

Racun Semut
Ini dia racun semut paling ampuh karena membunuh semut dalam satu koloni. Sangat direkomendasikan untuk mengatasi gangguan semut di rumah maupun kandang kelinci. Ayo buruan pesan di jamin gak akan kecewa dengan hasilnya.

Kandang anakan lepas sapih

Kandang anakan lepas sapih

Anak-anak kelinci

Anak-anak kelinci

Anakan Anggora dan Gibas

Anakan Anggora dan Gibas